Senin, 13 April 2009

Forgive & Forget

Setiap Manusia tidak luput dari segala musibah dan penderitaan, akan tetapi alangkah indahnya jika manusia itu mampu menyikapi kejadian-kejadian dalam hidup ini dengan lebih bijak dan penuh kepasrahan…

Awalnya memang berat untuk menulis ini karena saya sendiripun belum tentu mampu berbuat seperti itu, tapi demi pembelajaran diri agar menjadi lebih baik lagi apa salahnya saya sedikit bercuap-cuap ttg topik ini..karena kyknya “memaafkan’ merupakan kata yang sangat gampang diucapkan, sering sekali kita berkata “aku memaafkan” tapi apa benar kita tulus ikhlas..

Saya sendiri merasakan sangat susah untuk menjadi ikhlas memaafkan, apalagi apa yg pernah dialami itu benar-benar sudah merubah seluruh kehidupan menjadi berantakan bahkan berubah jadi kepingan puzzle yang butuh waktu untuk menyatukannya kembali..
Hanya Memaafkan…terus lupakan apa yg pernah terjadi dan diikuti dengan keikhlasan maka akan menjadikan hidup lebih indah di masa depan..Insya Allah.

Jika manusia sudah pasrah, ikhlas tidak ada rasa dendam, akan sangat berpengaruh dengan kondisi psikologis dan juga kondisi fisik pada akhirnya. Manusia tidak gampang sakit, akan terjaga jiwanya dan menjadi kuat..
karena semua penyakit bersumber pada pikiran-pikiran kita dan hati kita….

Dalam tulisan ini saya hanya berbagi sedikit pengetahuan yang pernah saya baca dan saya mencoba untuk menjalankannya dalam menyikapi kehidupan yang saya jalani. akan tetapi tulisan ini belumlah sempurna dan perlu pembelajaran lebih lagi.
Sebagaimana diatas bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami musibah dan penderitaan baik yang diakibatkan oleh diri kita sendiri maupun oleh orang lain.

Bagaimana kita bersikap jika kita dihadapkan pada hal seperti itu? ketika kita disakiti oleh orang lain hal-hal yang harus dilakukan:

Pertama yang harus kita lakukan adalah “memaafkan & melupakan". Hal ini merupakan bukti ketulusan hati kita terhadap perilaku terhadap orang yang telah menyakiti. kemudian membalasnya dengan kebaikan. jadi istilah lainnya “membalas kebencian dengan cinta”.

Kedua: keyakinan kita terhadap ketentuan. artinya kita harus menyadari bahwa orang lain tidak menyakiti, kecuali itu karena ketentuan Tuhan. sebab seorang manusia sebenarnya hanya satu dari sekian sebab yang ada dan bahwa penentu takdir sebenarnya adalah Tuhan, oleh karen aitu berserahla pada Nya yang melindungi diri kita.

Ketiga: Penghapusan dosa. Artinya kita harus menyadari bahwa kejahatan yang dilakukan orang lain kepada diri kita berarti dosa-dosa kita dihapuskan, keburukan-keburukan kita dileburkan, kesalahan-kesalahan kita dimaafkan dan derajat kita diangkat oleh Nya.Jadi ketika kita bertemu kembali dengan orang yang pernah berbuat jahat, berbuat dzalim dan menyakiti diri kita hadapilah dengan tersenyum, dengan kata-kata yang baik, dengan wajah yang berseri-seri agar permusuhan padam dan menjadi damai.

Keempat: munculnya kesadaran terhadap kekurangan diri. Kesadaran ini muncul justru karena dosa-dosa yang telah kita lakukan. ada satu hal yang sangat positif yang mengharuskan kita memuji dan bersyukur pada Tuhan yakni keadaan diri kita yang diciptakan sebagai orang yang dijahati, dizalimi, bukan yang menjahati atau menzalimi.

Kelima: bersikap ramah dan lemah lembut kepada orang yang telah menyakiti diri kita. karena bagaimanapun juga orang itu berhak diperlakukan ramah. tindakannya yang selalu menyakiti oran lain dan sikapnya yang terlalu berani menentang Tuhannya untuk tidak menyakiti sesama, menempatkannya dalam posisi orang yang harus kita sikapi dengan lemah lembut dan ramah..

Memaafakan tidak akan mengubah masa lalu tapi akan memperindah masa depan.

3 komentar:

  1. Bagus Za tulisannya... Gw belum bisa tuh nulis yg kayak gitu, suerrr.... Quation terakhir juga bagus tuh, kena bangettt... "Memaafkan tidak akan mengubah masa lalu tapi akan memperindah masa depan"... Semoga gw bisa jalankan forgive and forget ini...

    BalasHapus
  2. sip..
    tapi berat menjalaninya, sulit ngilangin dendam di hati...

    BalasHapus
  3. Benar teman-teman mmg sulit dan tidah mudah menjalaninya...tapi apa salahnya mencoba untuk memperindah masa depan..hidup kan suatu pembelajaran jadi ya blhlah kita sama2 belajar dan terus belajar agar bisa mencapai ikhlas..semua butuh waktu dan proses....

    BalasHapus